Pengantar Redaksi Ulama Sunnah: “Di saat menikah, Fathimah binti Amirul Mukminin (Abdul Malik bin Marwan) adalah anak dari seorang ayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas wilayah Syam, Iraq, Hijaz, Yaman, Iran, Sindustan, Kaukasus, Qaram (القرم), hingga belakang sungai: arah timur: Nigeria dan Genova, arah barat: Mesir, Sudan, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko Aqsa, dan Spanyol Barat. Fathimah bukan saja putri khalifah tertinggi, tetapi juga saudara perempuan empat khalifah Islam: Al-Walid bin Abdil Malik, Sulaiman bin Abdil Malik, Yazid bin Abdil Malik, dan Hisyam bin Abdil Malik. Dan lebih dari itu, beliau adalah isteri dari khalifah paling agung yang dikenali Islam sesudah para khalifah di awal Islam, yaitu Amirul Mukminin Umar bin Abdil Aziz. Wanita utama ini merupakan anak perempuan khalifah, isteri khalifah, dan saudari empat khalifah. Beliau keluar dari rumah ayahnya ke rumah suaminya di hari pernikahan dalam keadaan membawa berlimpah-ruah harta paling berharga yang dimiliki oleh seorang perempuan di atas permukaan bumi, berupa perhiasan dan intan permata. Ada yang mengatakan bahwa di antara perhiasannya itu dua anting Maria yang begitu masyhur dalam sejarah dan sering disenandungkan oleh para penyair. Rumah tangga Umar bin Abdil Aziz dan istrinya berlangsung di rumah ayah Fathimah yang hidup dalam kenikmatan. Tiada seorang pun perempuan di dunia masa itu yang mempunyai kehidupan yang lebih dibandingkan Fathimah. Andaikan dia mau meneruskan gaya hidupnya di rumah suaminya maka tentu bejananya setiap hari dan setiap saat makan akan penuh dengan makanan yang paling enak, paling langka, dan paling mahal. Bila ingin menikmati segala macam kenikmatan yang dikenali manusia, niscaya beliau akan mampu melakukannya.” Syaikh Muhibbuddin kemudian mengatakan, Sedangkan orang yang hidup seimbang mengetahui bahwa tangan mereka bisa meraih apa yang lebih dari keadaan mereka dan mereka bisa mendapatkannya kapan pun mereka mau. Hanya saja mereka lebih memilih membebaskan diri darinya dan dari segala kebutuhan mewah agar mereka bisa lebih tinggi di atasnya dan agar mereka tidak menjadi budak syahwat. Oleh karena itu, Khalifah Agung Umar bin Abdil Aziz memilih –dalam keadaan beliau sebagai raja terbesar di muka bumi saat itu- menetapkan pengeluaran rumah tangganya hanya beberapa dirham setiap harinya. Sang isteri Khalifah, anak Khalifah, dan saudari empat khalifah itu juga ridha dengan keadaan ini. Fathimah pun menjadi sosok wanita yang dikagumi karena dia bisa menikmati rasa lezat qana’ah dan bersenang-senang dengan manisnya kesederhanaan. Sehingga lezat dan manisnya qanaah ini lebih enak dan memuaskan bagi beliau bila dibandingkan dengan semua kemewahan dan kemegahan yang sebelumnya beliau kenali. Suami beliau, Umar bin Abdul Aziz pun kemudian menasehati beliau untuk naik dari sifat kekanak-kanakan, meninggalkan semua permainan dan barang rendahan yang dulu elok (berupa perhiasan mewah –wr1) bagi dua telinga, pundak, rambut, dan pergelangan tangannya, hal-hal yang sebenarnya tidak memberikan manfaat sama sekali yang apabila kemewahannya itu dijual, maka harganya akan bisa mengenyangkan perut para rakyat; kaum pria, wanita, maupun anak-anak. Fathimah menyambut usul suaminya. Beliau beristirahat dari beratnya perhiasan, intan permata, dan mutiara yang telah dia bawa dari rumah ayahnya. Semuanya dia kirim ke Baitul Mal untuk kepentingan kaum muslimin. Setelah itu Amirul Mukminin pun wafat tanpa meninggalkan apa-apa bagi isteri dan anak-anaknya. Penanggung jawab Baitul Mal datang kepada Fathimah dan berkata kepadanya, “Wahai tuanku, sesungguhnya intan permatamu masih senantiasa seperti keadaannya semula. Sesungguhnya saya memandangnya sebagai barang amanah darimu, makanya saya simpan dengan baik hingga hari ini. Saya datang untuk meminta izinmu untuk mengembalikannya.” Fathimah enggan menarik kembali harta yang halal dan warisannya yang bernilai milyaran itu, walaupun pada saat itu beliau butuh beberapa dirham. Oleh karena itulah Allah menuliskan kekekalan nama bagi dirinya (namanya tetap dikenang sampai saat ini –wr1). Dan termasuklah kita saat ini menyebutkan tentang harta bendanya yang melimpah dan ketinggian derajat beliau, sedangkan kita sudah terpisah berabad-abad darinya. Semoga Allah merahmati beliau dan meninggikan tingkatannya di surga kenikmatan. Sesungguhnya kehidupan yang paling enak ialah kehidupan sederhana dalam segala sesuatu. Betapa pun suatu kehidupan itu kurang atau nikmat maka kalau orangnya menjalani terus dia akan merasa biasa. Kebahagiaan itu ada di saat ada perasaan ridha, dan orang yang merdeka ialah orang yang bebas dari semua yang tidak dia butuhkan. Inilah kekayaan dalam pengertian Islam dan kemanusiaan, semoga Allah menjadikan kita termasuk di dalamnya.” (ulamasunnah.wp).
Berikut ini adalah Kisah Kehidupan Fathimah binti Abdil Malik bin Marwan, istri Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang begitu termasyhur dalam sejarah Islam. Kisah hidup beliau yang disampaikan oleh Asy-Syaikh Muhibbuddin Al-Khathib di dalam Muqaddimah Adabuz Zifaf ini sungguh mengesankan, dan tidak ada pertanyaan yang patut dilontarkan kepada para muslimah berkenaan dengan cerita ini melainkan, “Bisakah kalian meniru beliau?”Syaikh Muhibbudin Al-Khatib rahimahullah menuturkan,
“Yang saya sampaikan berikut bukanlah omong kosong kalau sesungguhnya kehidupan megah dan mewah sangat mungkin akan merugikan kesehatan orang-orang kaya, sementara orang-orang sederhana bisa menikmati kesehatan. Kehidupan yang megah bisa menyebabkan seseorang mendapatkan rasa dengki, hasad, dan kebencian orang-orang miskin. Ditambah lagi, bagaimana pun cerianya kehidupan (yang mewah) lama kelamaan pun menjadi biasa dan membosankan. Apabila orang-orang yang mendapatkan puncak kenikmatan lantas bertemu dengan keadaan fakir maka jiwa mereka pun meminta lebih dari itu, dan mereka pun tidak sanggup mendapatkannya.
Namun apa jawab Fathimah? Beliau menjawab kalau dirinya telah menghibahkannya ke Baitul Mal untuk kepentingan kaum muslimin sebagai ketaatan kepada Amirul Mukminin. Beliau katakan, “Aku tidak mau menaatinya ketika dia masih hidup lantas menentangnya ketika dia sudah wafat”.
Monday, October 25, 2010
wahai para muslimah bisakah anda meniru beliau ?
Posted by misz nina at 4:07 AM 0 comments
Sunday, October 17, 2010
10 sebab kenapa doa masih belum termakbul
kadang-kadang hati bertanya.. aku telah berdoa, Allah berjanji untuk mengabulkan segala doa, tetapi kenapa belum terjawab ? Ibrahim Adham seorang ulama terkenal telah memberikan panduan dengan 10 sebab. Semoga bermanfaat untuk kita semua. 1) Kamu telah mengetahui tentang Allah tetapi belum tunaikan hak-Nya. 2) Kamu telah membaca al-Quran tetapi tidak melaksanakan tuntutannya. 3) Kamu telah mengetahui tentang sebagai musuh tetapi masih mentaatinya dan menyetujui seruannya. 4) Kamu menyatakan kamu umat Muhammad s.a.w tetapi tidak mengamalkan sunahnya. 5) Kamu mengatakan ingin masuk syurga tetapi tidak mengamalkan apa-apa amalan yang membawamu ke syurga. 6) Kamu ingin selamat daripada neraka tetapi ternyata kamu menempah jalan untuk masuk ke dalamnya. 7) Kamu mengatakan mati adalah benar tetapi tidak membuat persediaan menghadapi mati. 8) Kamu sibuk meneliti aib atau kelemahan teman-temanmu tetapi tidak pernah melihat aibmu sendiri. 9) Kamu telah makan dan merasakan nikmat Tuhanmu tetapi tidak mahu bersyukur kepadaNya. 10) Kamu telah menguburkan mayat-mayat rakanmu tetapi tidak mengambil pengajaran daripada mereka.
Posted by misz nina at 12:05 AM 0 comments
Tuesday, October 5, 2010
orang yang dapat menegur org lain adalah org yg sedia menerima teguran org lain
Sifat manusia yang diketahui ialah, hanya bersedia ditegur apabila dia yang membutuhkan teguran tersebut. Contohnya, Si A pergi ke Si B dan ingin meminta teguran atau nasihat, ketika itu apa sahaja yang dikatakan oleh Si B akan di dengari dengan berlapang dada.
Orang yang Menegur
Manusia memang tidak pernah lari daripada melakukan kesalahan, yang berbeza hanya banyak dan sedikit. Tetapi biarlah orang yang cuba menegur tersebut adalah orang yang minimum kesalahannya supaya teguran yang diberikan itu bersifat trully dan hidup.
Jangan jadi seperti ketam yang mengajar anaknya berjalan lurus. Sesuatu yang agak pelik apabila penagih dadah tegar mengajar atau menegur orang lain pergi ke masjid, walhal mereka sendiri masih terkontang kanting ditepi longkang dalam kotak.
Manusia memerlukan 'cermin' bagi bagi meneliti diri. Orang disekeliling adalah cermin bagi kita. Cuba bayangkan anda bercukur misai tanpa bercermin. Bukankah susah?.
Yang Paling Penting
Setiap orang yang menegur pasti sedia juga ditegur. Ramai yang tidak mampu lakukan ini. Hanya suka menegur tetapi tidak pula suka ditegur. Sebab itu penting apabila menegur isyaratkan terlebih dahulu, teguran itu adalah terlebih dahulu untuk diri sendiri.
Ingat! Apabila anda menuding jari terhadap kesilapan orang lain, sebenarnya 3 jari anda telah menuding kepada diri anda sendiri. Itu adatnya.
Posted by misz nina at 12:23 AM 0 comments
Sunday, October 3, 2010
lampu dan lilin
Bila lampu bercahaya selama 24jam maka cahaya lampu itu telah terpadam kerana eletrik telah terputus kemudian datangnya pula sebatang lilin untuk membantu bercahaya semula, yang datang itu hanya sebatang lilin untuk menampung semua tempat yang gelap... Bagaimana untuk mencari lagi sekotak lilin ? maka sebatang lilin itu tadi dengan cahaya yang kurang terang pergi mencari sekotak lilin itu, bila sebatang lilin jumpa sekotak lilin itu barulah tempat yang gelap itu sudah mula terang... lihat... Betapa lilin itu patut dihargai berbanding lampu...
Posted by misz nina at 7:43 PM 0 comments
Monday, March 29, 2010
bersabar hadapi ujian
Maka apabila manusia disentuh oleh sesuatu nikmat (sebagai kurnia) dari kami, berkatalah ia (dengan sombongnya): ”Aku diberikan nikmat ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku”.(Tidaklah benar apa yang dikatakannya itu) bahkan pemberian nikmat yang tersebut adalah ujian (adakah bersyukur atau sebaliknya), akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat itu).(az-zumar:49)
Posted by misz nina at 12:34 AM 0 comments
Saturday, March 27, 2010
~NIKMAT SYURGA TIADA BANDINGAN~
Firman Allah SWT yang bermaksud:Sesungguhnya orang-orang bertaqwa,disediakan syurga tempat mereka beroleh apa yang mereka ingini (mereka akan beroleh) taman-taman bunga dan kebun-kebun buah-buahan,terutama anggur dan an perawan-perawan yang sebaya umurnya.Serta piala atau gelas yang penuh dengan minuman.Mereka tidak mendengar di dalam syurga itu perkataan yang sia-sia,dan tiada pula perkataan yang dusta.
Sebagai balasan dari tuhanmu, iaitu satu limpah kurnia yang dikira cukup (menurut yang dijanjikan-Nya). Tuhan yang mentadbirkan tujuh petala langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya,Tuhan yang maha pemurah,tidak ada sesiapapun diberi kuasa berkata-kata dengannya (untuk memohon pertimbangan tentang balasan atau penguraian itu).
(Tambahan pula) pada masa jibril dan malaikat-malaikat yang lain berdiri bersaf-saf (menunggu perintah Tuhan), tidak ada yang berani berkata-kata(memohon pertimbangan) melainkan yang telah diizinkan baginya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, serta ia berkata benar.
Itulah keterangan-keterangan mengenai hari (kiamat) yang sungguh tetap berlakunya,maka sesiapa yang mahukan kebaikan dirinya, dapatlah ia mengambil jalan dan cara kembali kepada tuhannya (dengan iman dan amal yang soleh), Sesungguhnya(dengan keterangan-keterangan yang tersebut) , kami memberi amaran kepada kamu mengenai azab yang dekat (masa datangnya),- Iaitu hari seseorang melihat apa yang telah diusahakannya; dan orang yang kafir akan berkata (pada hari itu): “Alangkah baiknya kalau aku menjadi tanah(supaya aku tidak dibangkitkan untuk dihitung amalku dan menerima balasan)”.(al-Naba;31-40)
Posted by misz nina at 2:40 AM 0 comments
Sunday, March 21, 2010
~bila realiti tak seindah mimpi~
Ada juga diantara kita yang telahpun berjaya mendapat apa yang diimpikan tetapi akhirnya merasakan impiannya tidak seindah yang dibayangkan. Misalnya,kita mengimpikan menjadi seorang penulis apabila tamat belajar. Namun apabila berjaya mencapai cita2 tersebut kita mula merasakan selama ini ,pilihan kita itu sebenarnya kurang sesuai dengan jiwa kita. Kita mula rasa bosan dengan apa yang kita lakukan dan sering merungut sedangkan selama ini itulah yang kita impikan… bagaimana ini boleh berlaku ? ada lima faktor yang harus kita ketahui.
1.Tidak pasti apa yang diinginkan dalam hidup dan melakukan sesuatu tanpa ada arah tuju. Kita menbina impian tanpa melihat kecenderungan dan membina kemahiran diri . Bagi sesiapapun boleh melakukan apa sahaja yang diinginkan. Sekiranya tidak tahu cubalah untuk belajar. Namun kita mungkin tidak sedar minat juga penting untuk melakukan sesuatu perkara.
2.Membina impian seiring trend semasa dan teman2 di sekeliling. Apa orang lain ingin jadi,kita juga ingin jadi. Kita juga tidak mahu ketinggalan zaman. Misalnya minat kita sebenarnya ialah mengajar tetapi kerana kerjaya yang “up tp date”kini ialah dalam bidang IT. Kita berkejar juga untuk menjadi seorang pakar IT. Akhirnya apabila telah berjaya ,kita mula rasa menyesal dan bosan dengan bidang yang telah kita pilih.
3.Membina impian dalam keterpaksaan kerana merasakan tiada pilihan lain. Kita sendiri yang menyepitkan diri dengan pilihan yang terhad. Sedangkan kita punya pilihan yang luas,tetapi kita tidak berani menanggung risiko. Bagi kita lebih baik berada di tempat yabg selamat daripada kita mencuba sesuatu yabg belum pasti . Akhirnya kita juga yang rasa rugi kerana tidak pernah mencuba apa yang kita inginkan dalam hidup.
4.Membina impian sekadar untuk menyempurnakan impian orang tua.Ini biasa berlaku . Kita cuba meneruti apa orang tua kita inginkan,tetapi kita tidak pernah suka dengan apa yang mereka inginkan.
5.Terlalu menaruh harapan yang tinggi yang pada impian yang dicapai kerana sentiasa membayangkan yang terbaik sedangkan kita terlupa setiap bidang yang kita ceburi semestinya tidak akan terlepas dari tekanan.
Posted by misz nina at 6:38 AM 0 comments
Thursday, March 11, 2010
~memaafkan kesalahan amalan mulia~
sesungguhnya kenikmatan yang dikurniakan kepada manusia di dunia ini adalah kenikmatan sementara sahaja,sedangkan nilai yang kekal abadi ialah nikmat2 yang disediakan oleh Allah SWT di negeri akhirat kelak kepada orang2 yang beriman dan bertawakal kepadanNya.
kemudian al-quran menerangkan sifat2 orang2 mukmin yang membezakan mereka dari golongan manusia yang lain dan menjadikan mereka satu umat yang unik serta mempunyai ciri2 dan sifat2 yang istimewa.
balasan terhadap sesuatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya,tetapi sesiapa yang memaafkan kesalahan orang lain terhadap dirinya serta perbuat baik kepadanya,sesungguhnya pahala baginya telah dijamin oleh Allah kerana Allah tidak suka kepada orang2 yang zalim.
~kesimpulannya~
memaafkan kesalahan orang melakukan kejahatan terhadap diri kita merupakan sifat yang mulia dan disukai Allah SWT.Sekiranya kita tidak membalas perbuatan jahat yang dilakukuan oleh orang lain terhadap kita sebaliknya kita memaafkan kesalahannya serta berbuat baik kepadanya,sesungguhnya Allah akan membalas kebaikan tersebut dengan ganjaran pahala dan syurga di akhirat kelak.
Posted by misz nina at 7:56 PM 0 comments
Tuesday, March 9, 2010
~cari kawan yang baik~
ada tiga perkara yang perlu diketahui..
1.kita akan sedar jika hubungan kita sihat jika kita berasa senang dan gembira tika bersamanya.Sedangkan hubungan yang tidak sihat akan membuatkan kita berasa marah,sedih,takut,cemas,dendam dan malu !
2.hubungan yang sihat juga melibatkan keseimbangan antara memberi dan menerima.Manakala hubungan yang tidak sihat akan mempunyai ciri2 ketidakadilan dalam keseimbangan itu.
3.kita akan lebih selesa untuk berkongsi segala duka,suka dan rahsia dengannya.Sementara hubungan yang tidak sihat pula,kita tidak akan dapat rasakan kewujudan rasa percaya dan saling menghargai antara satu sama lain.Padahal kedua2 faktor ini sangat penting dalam sebuah ikatan persahabatan.
~SEMUA ORANG PERLUKAN KAWAN YANG BAIK~
Miliki kawan yang setia akan membantu kita miliki kehidupan yang sihat,bahagia dan berjaya.Orang yang miliki ramai kawan akan hidup lebih lama berbanding mereka yang kurang berkawan.Walau bagaimanapun tidak semua kawan itu sama,kita perlu membezakan yang mana baik dan tidak untuk diri kita.Sementara kawan yang 'satu' pula akan membuatkan diri kita sentiasa dihargai dan disayangi.
Hakikatnya,kawan yang jujur adalah kawan yang tidak akan 'menikam' kita dari belakang.Sebaliknya dia akan cuba menjaga hati,jujur dan sentiasa memberikan nasihat yang terbaik kepada kita.Selain itu dia juga akan selalu mengingatkan sekiranya kita ada membuat sebarang kesalahan.Dalam situasi ini kita tidak perlu berasa rimas atau berperasangka buruk,dia bukan iri hati atau dendam sebaliknya dia begitu sayang pada kita.
Posted by misz nina at 3:17 AM 1 comments
Sunday, March 7, 2010
~saya sayang ibu dan ayah saya~
Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
`Keredhaan Allah terletak pada keredhaan ibubapa manakala kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan ibubapa.[1]
Hadis ini membenarkan apa yang disebut sebelum ini, bahawa hubungan seorang anak dengan ibubapanya memiliki kaitan dengan hubungannya kepada Allah. Jika seorang anak berbuat baik kepada kedua ibubapanya sehingga mereka redha kepadanya, maka Allah juga redha kepada anak tersebut. Akan tetapi jika seorang anak tidak berbuat baik sehingga menimbulkan kemurkaan ibubapanya, maka Allah juga murka kepadanya.
Walaubagaimanapun hendaklah diperhatikan bahawa apa yang meredhakan ibubapa tidak mengakibatkan kemurkaan Allah. Maksud saya, jangan melakukan sesuatu yang merupakan maksiat kepada Allah dalam rangka berbuat baik kepada ibubapa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan:
Menjadi kewajipan seorang muslim untuk mendengar dan taat dalam perkara yang disukai mahupun yang dibenci selagi mana ia tidak melibatkan maksiat. Maka jika disuruh untuk melakukan maksiat maka tidak perlu mendengar dan tidak perlu mentaatinya.[2]
Di samping tidak boleh berbuat baik kepada ibubapa dalam hal-hal yang merupakan maksiat kepada Allah, kita juga tidak boleh berbuat baik kepada ibubapa dalam hal-hal yang merupakan maksiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Baginda berpesan:
Tidak beriman seseorang kamu sehinggalah aku lebih dicintainya berbanding ibubapanya, anaknya dan manusia seluruhnya.[3]
Cinta kepada Rasulullah, sebagaimana yang dimaksudkan oleh hadis di atas, bukanlah sekadar perasaan di hati tetapi adalah dengan pembuktian praktikal, seperti mentaati perintah larangan baginda, mengikuti sunnahnya dan membenci bid‘ah yang merosak dan mencemari sunnah tersebut.
Oleh itu tuntutan berbuat baik kepada ibubapa haruslah selari dengan petunjuk al-Qur’an dan al-Sunnah, iaitu syari‘at Islam. Justeru seandainya ibubapa menyuruh kita membelikan mereka minuman keras atau membantunya membuat acara kemungkaran seperti pesta (party) di rumah, kita tidak perlu mentaatinya. Jika kita mendapati ibubapa cenderung kepada sesuatu yang menyelisihi syari‘at Islam, hendaklah:
1.
Terlebih dahulu memastikan bahawa ia benar-benar menyelisihi syari‘at Islam. Jika perkara tersebut merupakan sesuatu yang diperbincangkan oleh para ilmuan, maka hendaklah kita mengambil sikap berlapang dada. Oleh itu, sebagai contoh, jika kita cenderung kepada hukum larangan mendengar muzik manakala ayah pula gemar mendengar lagu-lagu klasik, maka hendaklah kita bersikap lapang dada. Biarkanlah ayah mendengar lagu-lagu kegemarannya.[4]
2.
Jika dipastikan bahawa ia benar-benar menyelisihi syari‘at Islam, maka janganlah ditegur secara kasar dan mendadak. Sebaliknya maafkanlah mereka, pohonkan keampunan Allah kepada mereka[5], kemudian berbincanglah secara hikmah dan lemah lembut. Kemudian jangan diharapkan perubahan secara serta merta, sebaliknya bertawakkallah kepada Allah agar pada satu masa nanti, secara bertahap-tahap, mereka akan berubah. Ikutilah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam perkara ini, iaitu sebagaimana firman Allah:
Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) dari Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. Oleh itu maafkanlah mereka dan pohonkanlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah berazam (sesudah bermesyuarat) maka bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. [Ali Imran 3:159]
Berdasarkan hadis-hadis yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan bahawa sebelum seseorang itu membuat apa-apa keputusan, hendaklah diperhatikan bahawa keputusan tersebut menepati dua syarat berikut:
1.
Ia selari dengan syari‘at Islam.
2.
Ia diredhai oleh ibubapanya.
Seandainya wujud pertentangan antara dua syarat tersebut, hendaklah dicari jalan untuk menghilangkan pertentangan tersebut. Ini akan dijelaskan seterusnya dalam buku ini.
Pengajaran lain yang tidak kurang pentingnya daripada hadis di atas, yakni sabda Rasulullah yang bermaksud:“Keredhaan Allah terletak pada keredhaan ibubapa manakala kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan ibubapa”, ialah jika kita mengalami kehidupan yang sempit lagi serba tak menjadi, hendaklah diperhatikan hubungan kita dengan ibubapa. Ini kerana seorang anak yang berada di bawah keredhaan ibubapanya, kehidupannya akan menjadi lapang lagi mudah hasil daripada keredhaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala kepadanya. Sebaliknya seorang anak yang berada di bawah kemurkaan ibubapanya, kehidupannya akan menjadi sempit dan serba tak menjadi, disebabkan kemurkaan Allah kepadanya.
[1] Sahih: Dikeluarkan oleh al-Tirmizi dalam Sunannya – hadis no: 1899 (Kitab al-Birr wa al-Shalah, Bab berkenaan keutamaan pada keredhaan ibubapa) dan ia dinilai sahih oleh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits al-Shahihah – hadis no: 515.
[2] Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya – hadis no: 7144 (Kitab al-Ahkam, Bab mendengar dan taat kepada pemerintah selagi mana ia bukan merupakan maksiat).
[3] Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya – hadis no: 15 (Kitab al-Iman, Bab mencintai Rasulullah adalah sebahagian daripada iman).
[4] Terdapat perbezaan pendapat di kalangan ilmuan tentang hukum muzik. Antara rujukan terkini yang baik untuk dijadikan kajian dan perbandingan adalah:
1.
Polemik Seputar Hukum Lagu & Muzik oleh Nashr al-Din al-Albani (edisi terjemahan oleh Abu Umar Basyir daripada judul asal Tahrim Alatit Tharab; Darul Haq, Jakarta, 1999). Ringkasnya al-Albani berpendapat muzik dilarang kecuali dalam beberapa suasana yang terhad seperti majlis perkahwinan. Itupun dengan beberapa alat muzik yang terhad.
2.
Fiqih Muzik & Lagu Perspektif al-Qur’an dan as-Sunnah oleh Yusuf al-Qaradhawi (edisi terjemahan oleh Achmad Fulex & Awan Sumarna daripada judul asal Fiqh al-Ghina wa al-Musiqy fi Dhau‘i al-Qur’an wa as-Sunnah; Mujahid Press, Bandung, 2002). Ringkasnya al-Qaradhawi berpendapat muzik adalah harus kecuali apabila ia disalahgunakan ke arah perkara yang merupakan maksiat kepada Allah seperti melalaikan daripada solat pada awal waktu.
[5] Sikap yang pertama adalah memaafkan mereka dan mendoakan keampunan kepada mereka. Ini akan menenangkan hati kita, seterusnya menjadi penggerak untuk kita memahami kenapakah mereka cenderung kepada sesuatu yang menyelisihi syari‘at. Mungkinkah mereka tidak tahu, salah faham, tidak mampu, terlanjur atau memiliki sebab-sebab lain yang tidak kita fahami? Kemudian, dengan sikap memaafkan mereka dan mendoakan keampunan kepada mereka, teguran kita kepada mereka akan lebih bersifat lemah lembut dan hikmah, tidak kasar dan mendadak`.
Posted by misz nina at 11:18 PM 0 comments
~kebahagiaan dan kasih sayang~
kasih sayang dan kebahagiaan yang sempurna adalah di setiap hati seseorang yang betul2 ikhlas memberi dan menerima,walaupun hakikatnya kadang2 kasih sayang dan kebahagiaan itu sangat menyakitkan tetapi dari situ kita akan lebih mengenali apa itu erti kasih sayang dan kebahagiaan yang sebenar.. kasih sayang yang ikhlas membawa kebahagiaan yang berpanjangan..
Posted by misz nina at 1:20 AM 0 comments